Selasa, 13 Agustus 2013

Demi Setipis Aliran Tunai

BLT yang baru ini populer dengan panggilan BLSM atau lebih gampang dipelesetkan jadi balsem menjadi perbincangan masyarakat. Program bantuan uang tunai bagi masyarakat golongan bawah itu menarik diobrolkan baik sambil nyruput wedang jahe di angkringan hingga dalam debat diskusi calon wakil rakyat.

Topik itu berasa heboh karena banyak yang tidak setuju tapi tidak sedikit juga yang merasa perlu atas keberlanjutannya. Ahh nggak paham, ada banyak hal yang perlu dipahami lagi baik hulu maupun hilirnya.

Sementara berita cairan balsem mendidih di banyak jenis media, saya baru tahu ternyata ada juga program bantuan tunai lain yang bahkan sudah berjalan sejah tahun 2008. Mirip sih, karena pengambilannya di kantor pos setempat. Dengan tujuan penggunaan untuk kesehatan dan pendidikan.

Saat itu kebetulan mengantar mampir ibu atasan dalam rangka pengawasan di salah satu kecamatan Kab. Kulonprogo. Satu hal yang saya ingat pada saat itu adalah waktu pencairan yang agak mundur dari jadwal semula. Seorang ibu terlihat mengajak serta anaknya yang sedang sakit. Dalam suasana bulan puasa dan pada terik siang hari beberapa jam demi menunggu aliran bantuan. Setetes dana tunai yang kemungkinan besar sangat melegakan keluarga mereka.

Benar tidak waras ketika mendengar ada oknum yang banyak memainkan intrik dan menyelipkan sedikit prosentase kali nominal ke bendelan tebal SPJ manipulatif. ):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar