Finally setelah hanya wacana
akhirnya hari minggu dadakan itu sampai juga ke Solo. Melenceng dari route awal
untuk ke Mangkunegaran tapi kesiangan. Kelamaan di Sondokoro hasilnya adalah baru
jam 15.00 bis kami parkir persis di depan PGS (Pasar Grosir Solo), kaum ibu secara
bersamaan ingin cepat-cepatan keluar dari bis. Lain halnya saya yang sejak bis
berputar keluar lagi dari gerbang Mangkunegaran kecewa pol jadi tidak semangat turun dari bis. Jam 16.30 sudah kumpul
di bis lagi yaaa. Oke deh beginilah pasrah saja kalau ikut rombongan wisata
keluarga.
Setelah beberapa langkah
menjauh dari jejalan bis, kakak semisan tiba-tiba manggil lalu tanya “mau ke Keraton
atau belanja?”. Ahh pertanyaan yang tidak perlu diulang, langsung terjawab
sudah dengan membelah alun-alun, ringin kurung dan menjelajah sudut Keraton
Surakarta dengan jalan cepat.
Next beli tiket dan atas
petunjuk ibu abdi dalem lalu buru-buru melewati bangsal dan area yang tidak akan
segera tutup, yak supaya waktu terkejar dan bisa masuk keraton berikut museumnya.
Memasuki pintu besar dari sisi Timur maka halaman
terbuka dan nuansa Belanda dan Jawa yang terngiang. Di dalam Keraton ada pot bunga
dengan ornament khas Cina. Penelusuran museum yang menurut saya paling scary
adalah Kepala Kiyai Slamet alias kerbau keramatnya Surakarta. Tapi ada juga yang
menggelitik keprihatinan yaitu kondisi kereta yang ditempatkan di museum paling
pojok. Masih kental dengan design Belanda kereta itu sudah tidak berwarna
putih lagi, dan beberapa bagian terbakar. Entah kereta apa itu, di sana tidak
ada keterangan yang dapat dibaca dan guide yang bisa ditanya. Hanya patung perempuan
berbaring.. hiii…#spooky
Well done Minggu 22 September 2013 akhirnya aku mewujudkan mimpi pergi ke Solo. Berikut ini beberapa potong foto yang terambil diantara jelajah cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar