Selasa, 15 Oktober 2013

Mendadak mewujudkan ke Solo

Finally setelah hanya wacana akhirnya hari minggu dadakan itu sampai juga ke Solo. Melenceng dari route awal untuk ke Mangkunegaran tapi kesiangan. Kelamaan di Sondokoro hasilnya adalah baru jam 15.00 bis kami parkir persis di depan PGS (Pasar Grosir Solo), kaum ibu secara bersamaan ingin cepat-cepatan keluar dari bis. Lain halnya saya yang sejak bis berputar keluar lagi dari gerbang Mangkunegaran kecewa pol jadi tidak semangat turun dari bis. Jam 16.30 sudah kumpul di bis lagi yaaa. Oke deh beginilah pasrah saja kalau ikut rombongan wisata keluarga.


Setelah beberapa langkah menjauh dari jejalan bis, kakak semisan tiba-tiba manggil lalu tanya “mau ke Keraton atau belanja?”. Ahh pertanyaan yang tidak perlu diulang, langsung terjawab sudah dengan membelah alun-alun, ringin kurung dan menjelajah sudut Keraton Surakarta dengan jalan cepat.

Next beli tiket dan atas petunjuk ibu abdi dalem lalu buru-buru melewati bangsal dan area yang tidak akan segera tutup, yak supaya waktu terkejar dan bisa masuk keraton berikut museumnya.

Memasuki  pintu besar dari sisi Timur maka halaman terbuka dan nuansa Belanda dan Jawa yang terngiang. Di dalam Keraton ada pot bunga dengan ornament khas Cina. Penelusuran museum yang menurut saya paling scary adalah Kepala Kiyai Slamet alias kerbau keramatnya Surakarta. Tapi ada juga yang menggelitik keprihatinan yaitu kondisi kereta yang ditempatkan di museum paling pojok. Masih kental dengan design Belanda kereta itu sudah tidak berwarna putih lagi, dan beberapa bagian terbakar. Entah kereta apa itu, di sana tidak ada keterangan yang dapat dibaca dan guide yang bisa ditanya. Hanya patung perempuan berbaring.. hiii…#spooky

Well done Minggu 22 September 2013 akhirnya aku mewujudkan mimpi pergi ke Solo. Berikut ini beberapa potong foto yang terambil diantara jelajah cepat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar