Minggu, 22 April 2018

Oue Handsome Driver



Pembalasan dendam terhadap gurauan terkadang tidak harus selalu pakai celetukan lisan di saat yang sama. Catatan ini adalah pembalasan dendam untuk mas Bima yang waktu itu baru dikenalkan dua hari yang lalu, dan tidak secara resmi dikenalkan sama mas Ridwan ding. Sebut saja kancane kancaku (temannya temanku). Ah ini mungkin tidak penting bagi orang lain. Tapi agak penting bagi saya titipkan catatan di sini supaya tidak menguap tak berbekas diingatan.

Saya cewek yang termasuk cuek terhadap gaya berpakaian. Berpenampilan ya senyamannya saja, apa adanya kadang tanpa ngaca bedak ina ini dan itu, ngantor juga gitu. Apalagi tidak dalam agenda resmi misalnya ketemu sama client atau njagong manten (acara pernikahan). Jadilah tampilan yaa simple tidak dipikir.

Ooo hya mas Bima itu dedeg piadeg (perawakannya) tinggi, kulitnya putih, kuku tangannya sengaja agak dipanjangkan dan tentunya dirawat dengan sangat baik. Memang jadi kelihatan anggun kalau sedang memutar stang bundar. Rambutnya lurus dibelah samping, tertata rapi. Waktu itu saja karena merasa sudah kepanjangan sedikit saja dia mau potong rambut di kota Banyuwangi, tapi setelah muter kota cari barbershop dia ragu-ragu. Hahaaa. 

Jumat, 13 April 2018

TUGAS BANYUWANGI, BONUS PULAU BALI


Yeaaa ahirnya Alhamdulillah kesampaian juga pergi ke Pulau Bali dengan route yang tidak biasa atau antimainstream. Setelah dua kali ke Pulau Bali mengunjungi destinasi wisata yang sangat mungkin kanca-kancaku pernah kunjungi. Pertama kunjungan waktu SMK isinya aku cuma protes karena kebanyakan belanja hehee, dan kedua trip kantor lama yang paketannya hampir kayak anak sekolah. Destinasi itu antara lain Tanah Lot, Pantai Kuta, Bedugul, Pantai Sanur, Krisna, Melihat Tari Barong Batubulan, Pasar Sukawati dan GWK. Ahh GWK ini paling bagus dari daftar yang sudah terkunjungi heheee…

Selasa, 10 April 2018

Ngopi & Nge-pizza Bareng Kera

Tetiba inget kancaku jeng Ami yang pingin banget ke Banyuwangi naik kereta.

Beberapa waktu lalu kejatah dapat hadiah pergi tugas ke Banyuwangi. Berangkat naik bis dan pulangnya naik kereta. Kami berangkat berempat Mas Rid, Mb Nis, Mas Bim dan aku . Untuk tujuan kelancaran dan atas bantuan dari kancane kancaku hahaaa kami keliling kota Osing itu menggunakan mobil yang sewanya lepas kunci. Tengkyu and love you full lah gaes…..^^

To do list tugas kami, salah satunya adalah obyek wisata Taman Nasional Baluran. Walaupun dua orang lelaki dari kami adalah ahli leader overland tapi katanya sama juga belum pernah masuk ke Little Africa of Java. Kawasan hutan lindung itu terletak Kabupaten Probolinggo sekitar 1,5 - 2 jam dari Banyuwangi menggunakan mobil kecil dituntun oleh Waze-nya mas Bima. Letak pintu utamanya dekat dengan Desa Kebangsaan, kelihatan banget dari arah utara maupun selatan karena pas pengkolan/belokan. Ohya jangan lupa mengisi BBM dulu sebelum masuk kawasan hutan yang lumayan panjang. Jangan lupa juga bawa P3K Pertolongan Pertama Pada Kelaparan. Kami bawa mineral dan roti plus pizza semalam dan camilan secukupnya.

Senin, 09 April 2018

Kode Keras Sang Penghidup


Ini tentang tanda. Kode. Sign…dari Sang Designer Kehidupan…

Telepon pintar tetiba rusak saat last minute kudu berangkat nugas dan sudah tidak ada waktu lagi untuk nyervis atau beli baru. Ini pertanda. Waktu itu tugas ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan sekitarnya yang termasuk salah satu wishlista (red-daftar keinginan Lista) visiting Banyuwangi.

Memang ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan ketika barang penting itu rusak :
1) Kelewatan obyek bagus untuk sekedar didokumentasikan;
2) Tidak bisa komunikasi intens dengan kancaku (red-temanku) via sosial media walau sekedar update status.

Minggu, 08 April 2018

Mbak Keti : Belajarlah dari pengalaman orang lain dek’Ta




Seketika sedang mendengarkan radio channel 89,1 si mbak penyiar mengobrolkan tentang tips travelling, teringat sesuatu kejadian dibilang lucu, kaget dan semacam tanda pengingat dari Allah.


Waktu itu pertama kalinya melakukan perjalanan jauh. Ceritanya tahun 2014 kami berenam pergi bareng ke Thailand, ya aman aja karena tokoh intinya ada pada orang lain.

Setiba kita di Bandara Dong Mueang (DMK - the three letter city code) Kota Bangkok, Thailand sekitar pukul 20.00. Kami bu Guru Eska, Lutfandita, Mbak Arliva Afika, Mas Fajri dan Mas dosen (satu lagi ah siapa namanya itu aku lupa) dan aku, pokoknya kami berenam mendarat dengan indah dan disambut dengan promo nomor lokal plus bonus paket data dari salah satu provider di counter bandara. Belum juga berjalan jauh kami sudah dihadang pusat informasi pariwisata / Tourism Information Center (TIC) menawarkan peta wisata free, ah menyenangkan.