Jumat, 13 April 2018

TUGAS BANYUWANGI, BONUS PULAU BALI


Yeaaa ahirnya Alhamdulillah kesampaian juga pergi ke Pulau Bali dengan route yang tidak biasa atau antimainstream. Setelah dua kali ke Pulau Bali mengunjungi destinasi wisata yang sangat mungkin kanca-kancaku pernah kunjungi. Pertama kunjungan waktu SMK isinya aku cuma protes karena kebanyakan belanja hehee, dan kedua trip kantor lama yang paketannya hampir kayak anak sekolah. Destinasi itu antara lain Tanah Lot, Pantai Kuta, Bedugul, Pantai Sanur, Krisna, Melihat Tari Barong Batubulan, Pasar Sukawati dan GWK. Ahh GWK ini paling bagus dari daftar yang sudah terkunjungi heheee…
padahal masih banyak yang lain kata kancaku yang namanya mbak Septi (seorang ahli dan praktisi pepergian, Destinasi bagus di Pulau Bali paling enggak udah nglothok) seperti Desa Ubud, Desa Truyan Melihat Tari Kecak di pinggir pantai (ah apa itu lupa namanya).

Ceritanya begini waktu itu nugas di Banyuwangi. Ya walaupun cuma dua hari efektif di Banyuwangi itu juga dengan target yang rapet. Kami tetap cah dolan, pikiran e tetap “dolan kemana kita?”. Lha wong bahkan setengah hari pertama kita lalui di Banyuwangi ngurus bab studi bandingnya dinas saja, hitungannya belum dapet sesuatu hasil. Tapi menjelang sore setelah kita dapat beberapa titik target dan mas driver yang cah dolan nggathok tetiba meminggirkan mobilnya tepat di depan bapak duren, ah aku hanya menumpang jadi mah bisa apa, ikut lah sudah nduren bareng heheee.

Namanya doyan piknik, di hari kedua tantangan seorang teman buat ke Bali kita leksanakan. Setelah menyelesaikan semua to do list, maka meluncurlah kami parkirkan mobil di Pelabuhan Ketapang. Yeas benar tanpa mobil, kita kosongan manusia saja nyeberang ke Pulau Dewata. Beli tiket ditraktir mas Biima Nugroho, kami nyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Provinsi Jawa Timur menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Provinsi Bali.

Nawaitu banget karena pas sunset. Tempat terpilih adalah deck kapal paling atas. Jadilah dapat pemandangan matahari tenggelam dengan pemandangan indah Gunung Raung dan Kabupaten Negeri Osing dari tengah perairan Bali. Di sisi Utara terlihat ujung Pulau Jawa di tengahnya ada pulau …… Terlihat ramai juga aktifitas kapal lain yang sama-sama sedang menyeberang baik dari Ketapang ke Gilimanuk atau sebaliknya. Sempat juga wacana ke sana nge-camp barang dua hari di pulau kecil itu. Karena menurut informasi dari bapak pengelola Pantai Bangsring ada kapal yang bisa disewa untuk menyebrang dan lain hari bisa dipanggil lagi untuk mengantar kembali ke Banyuwangi. Tampak juga ujung Taman Nasional Bali Barat dan mungkin bibir pantai Lovina. Hehehe epik pokoknya tapi gak ada foto karena waku itu HP saya keyok.

Sekitar 1 jam di atas kapal kami sampailah kami di Gilimanuk dan saat sholat maghrib telah tiba. Mbak Nisa Team Leaderku dan aku pergi sholat maghrib sekaligus ke toilet. Para ahli hisap menunggu di luar Mushola Pelabuhan Gilimanuk sambil merencanakan sesuatu. Okay yuk cus kami sudah selesai sholt maghrib dan melanjutkan perjalanan. Mereka pemilik kaki panjang, jelannya cepat-cepat seperti mengejar sesuatu.

Kami membarengi langkah kaki para turis domestik yang baru pulang dari Bali. Mereka menuju sebuah kapal menuju Pulau Jawa. Mereka anak-anak SMA yang baru pulang dari studi banding di Bali. Dresscode kaos mereka tulisannya “Kuat dilakoni, ra kuat ditinggal Bali”.

Yesss kami menuju dermaga Pelabuhan Gilimanuk dan kembali untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Pulau Jawa. Tanpa tiket masuk dan beruntung kami tidak kena tangkap bapak petugas checker. Aduh itu bukan beruntung tapi kami berhutang sama pelabuhan Gilimanuk 6.500/orang x 4 orang = 26.000,-.

Jadi kapan tugas ke Bali, lalu bonus ke Gilimanuk? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar