Senin, 19 April 2021

Proses Wajib Disyukuri

Nikmat mensyukuri nikmat, itu lebih nikmat daripada nikmat yang disyukuri. - Ustadz Salim A Fillah

Alohaaa quote of the day dulu...

Aku mau berbagi cerita yang ada hubungannya dengan wawancara masuk kerja. Gilaa gila bener…

Veteran pas-pasan rasanya susah nyari kerjaan yang pas…

Secara logika manusia sudah maksimal saat wawancara di sebuah Instansi Pemerintah di depan 1 Kepala Bidang yang melontarkan sekitar 8 pertanyaan, dan dihadapkan 4 orang lainnya yang cuma diem diem bae. Kayaknya di kesempatan itu saya over confident jadi qadarullah tidak lolos.

Sehari sebelumnya saya diundang wawancara oleh satu foundation. Tapi ya Allah saya ngerasa gak ada potensi sama sekali. Amat tinggi kriteria yg dibutuhkan di sana. Pewawancaranya seperti mencari sebenarnya passion atau minimal skill terkuat yg ada pada saya itu apa?

Jumat, 16 April 2021

Menegakkan Protokol Kesehatan di rumah OTG

Sampai catetan ini saya ketik, masih inget banget rasa haru pesan bu Prapti via telepon.

Jadi ada Bu Prapti teman mbak Indah (**siapa mbak Indah? baca cerita tes antigen ya). Beliau tetiba dapat nomerku dan telpon menanyakan keadaan anak-anak Mbak Indah, ketersediaan logistik di rumah, bagaimana nanti buka puasa dan bagaimana sahur. Karena saya bukan yang punya rumah saya gak tau hikss… kak Tali posisi masih di lantai atas jadi gak bisa langsung ditanya. Saya jawab sekenanya.

Sorenya beliau menelpon lagi menanyakan sudah ada untuk berbuka atau belum. Tapi saat itu saya sedang mengkondisikan Indi yang harusnya segera masuk ke kamarnya sendiri setelah mandi. Tapi indi mau ikut kakak-kakannya lihat youtube di meja luar. Jadi telponan sama bu Prapti keskip-skip.

Hehehe Bu Prapti nunggu selesai saya menyapa lagi, “halo bu nyuwun pangapunten ya bu..”

“hehhee gakpapa mbak Lista yang sabar ya, latihan punya anak” #jleb

“iya bu hehee” #tapiSambilMbrebesMili

Kamis, 15 April 2021

Menemani tes antigen anak-anak

Terlalu panjang dan berbusa kalau cerita via chat atau voice note.

Okelah kuputuskan cerita di sini saja, nampaknya lebih nyaman. Pasti ditampung, didengar dengan baik. Minimal direkam dengan tulus oleh dinding layar leptop..hehee

Jadi begini, kemarin hari pertama masuk Ramadhan. 13 April 2021, pagi jam 7 kurang 15 menit, tetiba mbak Indah mentor saya kirim WA. Minta tolong nungguin anak-anaknya yang di rumah karena mau ditinggal cek darah ke RS Sadewa. Sekitar jam 7 pagi sedangkan saya belum mandi dll. Simple pikiranku karena sedang mengandung jadi ya periksa kandungan, dan memang beberapa hari ini dapet kabar kalau tekanan darah drop dan butuh istirahat.

3 anak di tinggal di rumah sama saya yang gak pengalaman sama sekali ngurusin anak. Adek pun juga saya gak punya. Anak juga belum ada {nikah aja belom}. Yawes yg penting kupegang kunci “tenang ada Allah”. Udah kenal sih sama anak-anak tapi gak pernah ditinggal sendirian banget, biasanya ada teman yg dewasa yg lain. 2-3 jam selesai dan beres sudah pikirku.