Senin, 19 April 2021

Proses Wajib Disyukuri

Nikmat mensyukuri nikmat, itu lebih nikmat daripada nikmat yang disyukuri. - Ustadz Salim A Fillah

Alohaaa quote of the day dulu...

Aku mau berbagi cerita yang ada hubungannya dengan wawancara masuk kerja. Gilaa gila bener…

Veteran pas-pasan rasanya susah nyari kerjaan yang pas…

Secara logika manusia sudah maksimal saat wawancara di sebuah Instansi Pemerintah di depan 1 Kepala Bidang yang melontarkan sekitar 8 pertanyaan, dan dihadapkan 4 orang lainnya yang cuma diem diem bae. Kayaknya di kesempatan itu saya over confident jadi qadarullah tidak lolos.

Sehari sebelumnya saya diundang wawancara oleh satu foundation. Tapi ya Allah saya ngerasa gak ada potensi sama sekali. Amat tinggi kriteria yg dibutuhkan di sana. Pewawancaranya seperti mencari sebenarnya passion atau minimal skill terkuat yg ada pada saya itu apa?

Melihat raut wajah mas…eeh pak pewawancara nampak sekali beliau masih muda ehhhh maksudnya tidak menemukan potensi/skill yg diperlukan posisi di sana wkwkwkkw. Maaf ini kejujuran saja ehhh maksudnya perkiraan saja.

Ambyar sekali hari itu…sampai rumah rasanya badan capek banget. Padahal cuma ditanya-tanya 1 jam, tempat wawancaranya pun cuma 15 menit dari rumah. Masak iya aku stress sampe gak enak makan. Udah macam nembak ikhwan terus ditolak. Haaawk…

Ya sudah lah lupakan saja. Kalau jodoh…eehhh kalau rejekiiiiii maksudnyaaa ya Allah…. Kalau memang rejeki saya dapet kerja di situ ya tidak akan tertukar kog.

Anu…. Wolhaaa pikirannya…. Itu bapak-bapak yaaa…sudah beristri….wes hop!!

Lanjut cerita… Berminggu-minggu setelah itu saya lupakan keambyaran itu…

Ahhh tetiba ada telepon. Nomor Jakarta. Tidak saya angkat rencananya.  Tapi ya wes lah saya pencet tombol ijo. Tapi saya diem saja..wkkwkk takut kalau dari bank atau nawari asuransi bakal saya langsung tutup.

“Assalamualaykum…dengan mbak Lista…?”

“iya mbak Wa’alaikumsalam, betul mb”

Kemudian beliau memperkenalkan diri dari foundation yg saya lamar kemarin, dan kami terlibat tanya jawab sekurangnya 30 menitan.

Kemudian beliau membuat appointment untuk zoom meeting dengan pewawancara selanjutnya nanti pukul 10.00 dan segera menutup telepon.

Kusiapkan HP untuk zoom dan…oke lah…agak mepet persiapannya jadi yang penting pakai jilbab yg layak.. dan background yang tidak proper…yowes ben… okeh pemean e ting crenthel…

Bertemulah kami dan diperkenalkan di ruang zoom dengan seorang Head of (apa begitu mbaknya menyebutnya kemarin…pake bahasa inggris lupa...)

Setelah diperkenalkan oleh mb Aisyah. ini mbak Lista pak Bagus… dan mbak ini pak Bagus..monggo dipersilahkan untuk pak Bagus melanjutkan sesi ini…

Ohhhh Wawwww…masyaAllah…. ini pak Bagus kan dulu Kepala Cabang Jogja. Yang kemarin namanya sempat disebut pak Bams. Yang beliau ini prestasinya bagus dan dipindah ke pusat…merasa beruntung banget saya bisa ketemu beliau walau dalam ruang maya…

Entah kenapa nyaman sekali sesi ini…beliau lebih kebapakan…tidak intimidate…tetap merasa bertanggungjawab pada momentum wawancara ini, tapi enjoy sekali saya menjawabnya…karena saya ngerasa udah nggak ada beban aja…mau hasilnya kayak gimana…saya pasrah…nating tulusss…Allah yang kasih jalan…

Pertanyaan demi pertanyaan..saya jawab dengan ya sekenanya…kadang kalau saya merasa bingung ya saya jawab “saya kadang bias pak yang bagian ini dan ini…” #kejujuren hahaha “sebutkan saja yang mbak Lista tahu” beliau menenangkan. Duh Ya Allah…isin aku…

Tiba pada pertanyaan “mbak Lista afiliasi ke partai apa?” #trengtreng…aku suka pertanyaan ini hehehe

“oh saya bukan kader partai apapun pak..Hanya saja memang tertarik banget sama isu politik beberapa tahun terakhir ini. Seneng aja kalau diskusi soal kebijakan pemerintah atau pelayanan publik yang sedang terjadi di negeri kita pak.” Jawabku jujur juga… wes pokoke nggak ada yg tak tutup-tutupi. Gelem ngene ora gelem yo mbok wesss…sing penting aku lega isa curcolll… hhahahaa

“Nggak tertarik masuk ke partai PeDe*** gitu?” tanyanya santai sambil senyum ngeledek.

“waduhh enggak mau pak…Yaaaa Allah nggak usah aja pak kalau itu..ampunn” saya jawab sambil ketawa juga..MasyaAllah ini wawancara rasa rerasan..ngekkk

“kalau ngaji di mana mbak?”

“oh saya ada group mengaji 6 orang gitu pak rutin insyaAllah sepekan sekali. Kemudian sy tinggal di Kotagede dan basis Muhammadyah, jadi ikut pengajian yg dekat rumah. Selain itu ke Teras Dakwah pak…Pak Bagus tahu kan TD yang itu lhoo? Heheheee”. Jawabku gak kalah santai bhahaaa...

“iyaa tahu, yang dekat kantor kan…hehheee” sambungnya.

Ya Allah..ini wawancara kerja berasa chit chat taarufan yaaa…semacam pak Bagus jadi mediator..terus calonnya saya dan………. **sensor** hahahaaa

Beberapa pertanyaan berkait amalan pribadi baik wajib atau sunnah.

“Mbak tadi malam sholat?” Tanya beliau

“iya pak Alhamdulilah” jawabku

“Sholatnya karena mau wawancara ya?” serangnya.

“Ya Allah pak…saya malah nggak tahu kalau hari ini mau diwawancara pak Bagus. Baru ditelpon mbak Aisyah jam 09.00 ini tadi….” Hahaaaa aku menang.

 

Point-nya di sini aku seneng banget dan bersyukur banget bisa ketemu sama pak Bagus. Sampai saya ngetik ini masih berasa vibe positivenya…bahagianya…MasyaAllah… [kayak dikasih kesempatan ketemu ustad/ustadzah siapa gitu menenangkan sekali & membanggakan sekali]

===

Via mbak Aisyah dan pak Bagus diskusi aku diarahkan untuk antara ke Cilacap atau Purworejo. Dengan masing-masing posisi yg beda yaaa…hehhe tapi rahasia… “Ya Allah mbak saya di manapun terserah saja…”

Batinku kalaupun ada kalimat “diterima” aja udah barang tentu aku bakalan kaget nggak ngerti rasanya yaaa mesti campur aduk…seperti angin segar bagi aku yang sudah kering kerontang setahun nganggur.

Singkat cerita sehari setelah ketemu pak Bagus…heheee… via zoom saya masih diwawancara lagi oleh bapak Head of Program Regional DIY Jateng, beliau keknya lupa tidak nyebut nama…ini wawancaranya teknis banget dan walau aku gak bisa njawab dengan baik, terus saya banyak aaa…ee….aaaa…eeee…nya karena lagi-lagi gak ada persiapan…tapi ya sudahlah kembali lagi bahwa I’m nothink..

Ini foundation tinggi banget kebutuhan/kriterianya skill-nya…kog tahu? Iya saya dikasih soal bikin proposal, detail sampai laporan dalam waktu 2,5 jam. Biar Allah saja yang mengatur. Yang penting mah saya kerjakan maksimal sebisa & setahu saya.  

===

Lain waktu saya ditanya sama seorang teman WA. Rekan bisnis sebenarnya tapi kepo dia.

“mbak njenengan aktif di **T ya?” Waktu itu lagi habis gempa di Malang, jadi saya pas share infografis & info donasi.

“ah enggak juga.” Jawabku singkat.

“Walaah...aku kira aktif mba'. Ketua *** Jogja rumahnya deket rumahku.” Ceritanya.

“oh yaa too, namanya siapa?” tanyaku kepo balik

“Pak Bagus namanya. Dulu kepala kantor Jogja terus dipindah karena buat percontohan”.

“Ohh njih iya Pak Bagus kalau gak salah yg itu wwkkwkw. Kalau gak salah” jawabku sambil mencari foto pak Bagus yang bertebaran di mesin pencari Google, buat mastiin aja.

“Pokok orangnya ganteng pakai kacamata sukanya pakai topi berarti bener.”

#saya Kirim Foto hasi pencarian. Sambil dikasih tanda panah.

“nah…betul sekali” pungkasnya membenarkan.

#icon menutup mulut aja balasanku hahhaaa lha bingung

Bisa banget yak kebetulan macam begitu … jebul ternyata saya nge-fans piayi Banguntapan. Hihiihhii…



Akan menjadi nilai sendiri apabila proses dinikmati…soal hasil tak perlu halusinasi… 

- LR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar