Nikmat mensyukuri nikmat, itu lebih nikmat daripada nikmat yang disyukuri. - Ustadz Salim A Fillah
Alohaaa quote of the day dulu...
Aku
mau berbagi cerita yang ada hubungannya dengan wawancara masuk kerja. Gilaa
gila bener…
Veteran
pas-pasan rasanya susah nyari kerjaan yang pas…
Secara
logika manusia sudah maksimal saat wawancara di sebuah Instansi Pemerintah di depan
1 Kepala Bidang yang melontarkan sekitar 8 pertanyaan, dan dihadapkan 4 orang
lainnya yang cuma diem diem bae. Kayaknya di kesempatan itu saya over
confident jadi qadarullah tidak lolos.
Sehari sebelumnya saya diundang wawancara oleh satu foundation. Tapi ya Allah saya ngerasa gak ada potensi sama sekali. Amat tinggi kriteria yg dibutuhkan di sana. Pewawancaranya seperti mencari sebenarnya passion atau minimal skill terkuat yg ada pada saya itu apa?
Melihat
raut wajah mas…eeh pak pewawancara nampak sekali beliau masih muda ehhhh maksudnya
tidak menemukan potensi/skill yg diperlukan posisi di sana wkwkwkkw. Maaf ini
kejujuran saja ehhh maksudnya perkiraan saja.
Ambyar
sekali hari itu…sampai rumah rasanya badan capek banget. Padahal cuma
ditanya-tanya 1 jam, tempat wawancaranya pun cuma 15 menit dari rumah. Masak
iya aku stress sampe gak enak makan. Udah macam nembak ikhwan terus ditolak.
Haaawk…
Ya
sudah lah lupakan saja. Kalau jodoh…eehhh kalau rejekiiiiii maksudnyaaa ya
Allah…. Kalau memang rejeki saya dapet kerja di situ ya tidak akan tertukar
kog.
Anu….
Wolhaaa pikirannya…. Itu bapak-bapak yaaa…sudah beristri….wes hop!!
Lanjut
cerita… Berminggu-minggu setelah itu saya lupakan keambyaran itu…
Ahhh
tetiba ada telepon. Nomor Jakarta. Tidak saya angkat
rencananya. Tapi ya wes lah saya pencet tombol ijo. Tapi saya diem saja..wkkwkk
takut kalau dari bank atau nawari asuransi bakal saya langsung tutup.
“Assalamualaykum…dengan
mbak Lista…?”
“iya
mbak Wa’alaikumsalam, betul mb”
Kemudian
beliau memperkenalkan diri dari foundation yg saya lamar kemarin, dan kami
terlibat tanya jawab sekurangnya 30 menitan.
Kemudian
beliau membuat appointment untuk zoom meeting dengan pewawancara selanjutnya
nanti pukul 10.00 dan segera menutup telepon.
Kusiapkan
HP untuk zoom dan…oke lah…agak mepet persiapannya jadi yang penting pakai
jilbab yg layak.. dan background yang tidak proper…yowes ben… okeh pemean e
ting crenthel…
Bertemulah
kami dan diperkenalkan di ruang zoom dengan seorang Head of (apa begitu mbaknya
menyebutnya kemarin…pake bahasa inggris lupa...)
Setelah
diperkenalkan oleh mb Aisyah. ini mbak Lista pak Bagus… dan mbak ini pak
Bagus..monggo dipersilahkan untuk pak Bagus melanjutkan sesi ini…
Ohhhh
Wawwww…masyaAllah…. ini pak Bagus kan dulu Kepala Cabang Jogja. Yang kemarin
namanya sempat disebut pak Bams. Yang beliau ini prestasinya bagus dan dipindah
ke pusat…merasa beruntung banget saya bisa ketemu beliau walau dalam ruang
maya…
Entah
kenapa nyaman sekali sesi ini…beliau lebih kebapakan…tidak intimidate…tetap
merasa bertanggungjawab pada momentum wawancara ini, tapi enjoy sekali saya
menjawabnya…karena saya ngerasa udah nggak ada beban aja…mau hasilnya kayak
gimana…saya pasrah…nating tulusss…Allah yang kasih jalan…
Pertanyaan
demi pertanyaan..saya jawab dengan ya sekenanya…kadang kalau saya merasa
bingung ya saya jawab “saya kadang bias pak yang bagian ini dan ini…”
#kejujuren hahaha “sebutkan saja yang mbak Lista tahu” beliau menenangkan. Duh
Ya Allah…isin aku…
Tiba
pada pertanyaan “mbak Lista afiliasi ke partai apa?” #trengtreng…aku suka
pertanyaan ini hehehe
“oh
saya bukan kader partai apapun pak..Hanya saja memang tertarik banget sama isu
politik beberapa tahun terakhir ini. Seneng aja kalau diskusi soal kebijakan
pemerintah atau pelayanan publik yang sedang terjadi di negeri kita pak.”
Jawabku jujur juga… wes pokoke nggak ada yg tak tutup-tutupi. Gelem ngene ora
gelem yo mbok wesss…sing penting aku lega isa curcolll… hhahahaa
“Nggak
tertarik masuk ke partai PeDe*** gitu?” tanyanya santai sambil senyum ngeledek.
“waduhh
enggak mau pak…Yaaaa Allah nggak usah aja pak kalau itu..ampunn” saya jawab
sambil ketawa juga..MasyaAllah ini wawancara rasa rerasan..ngekkk
“kalau
ngaji di mana mbak?”
“oh
saya ada group mengaji 6 orang gitu pak rutin insyaAllah sepekan sekali.
Kemudian sy tinggal di Kotagede dan basis Muhammadyah, jadi ikut pengajian yg
dekat rumah. Selain itu ke Teras Dakwah pak…Pak Bagus tahu kan TD yang itu lhoo?
Heheheee”. Jawabku gak kalah santai bhahaaa...
“iyaa
tahu, yang dekat kantor kan…hehheee” sambungnya.
Ya
Allah..ini wawancara kerja berasa chit chat taarufan yaaa…semacam pak Bagus
jadi mediator..terus calonnya saya dan………. **sensor** hahahaaa
Beberapa
pertanyaan berkait amalan pribadi baik wajib atau sunnah.
“Mbak
tadi malam sholat?” Tanya beliau
“iya
pak Alhamdulilah” jawabku
“Sholatnya
karena mau wawancara ya?” serangnya.
“Ya
Allah pak…saya malah nggak tahu kalau hari ini mau diwawancara pak Bagus. Baru
ditelpon mbak Aisyah jam 09.00 ini tadi….” Hahaaaa aku menang.
Point-nya
di sini aku seneng banget dan bersyukur banget bisa ketemu sama pak Bagus.
Sampai saya ngetik ini masih berasa vibe positivenya…bahagianya…MasyaAllah…
[kayak dikasih kesempatan ketemu ustad/ustadzah siapa gitu menenangkan sekali
& membanggakan sekali]
===
Via
mbak Aisyah dan pak Bagus diskusi aku diarahkan untuk antara ke Cilacap atau
Purworejo. Dengan masing-masing posisi yg beda yaaa…hehhe tapi rahasia… “Ya
Allah mbak saya di manapun terserah saja…”
Batinku
kalaupun ada kalimat “diterima” aja udah barang tentu aku bakalan kaget nggak
ngerti rasanya yaaa mesti campur aduk…seperti angin segar bagi aku yang sudah
kering kerontang setahun nganggur.
Singkat
cerita sehari setelah ketemu pak Bagus…heheee… via zoom saya masih diwawancara
lagi oleh bapak Head of Program Regional DIY Jateng, beliau keknya lupa tidak
nyebut nama…ini wawancaranya teknis banget dan walau aku gak bisa njawab dengan
baik, terus saya banyak aaa…ee….aaaa…eeee…nya karena lagi-lagi gak ada
persiapan…tapi ya sudahlah kembali lagi bahwa I’m nothink..
Ini
foundation tinggi banget kebutuhan/kriterianya skill-nya…kog tahu? Iya saya
dikasih soal bikin proposal, detail sampai laporan dalam waktu 2,5 jam. Biar
Allah saja yang mengatur. Yang penting mah saya kerjakan maksimal sebisa &
setahu saya.
===
Lain
waktu saya ditanya sama seorang teman WA. Rekan bisnis sebenarnya tapi kepo
dia.
“mbak
njenengan aktif di **T ya?” Waktu itu lagi habis gempa di Malang, jadi saya
pas share infografis & info donasi.
“ah
enggak juga.” Jawabku singkat.
“Walaah...aku
kira aktif mba'. Ketua *** Jogja rumahnya deket rumahku.” Ceritanya.
“oh
yaa too, namanya siapa?” tanyaku kepo balik
“Pak
Bagus namanya. Dulu kepala kantor Jogja terus dipindah karena buat
percontohan”.
“Ohh
njih iya Pak Bagus kalau gak salah yg itu wwkkwkw. Kalau gak salah” jawabku
sambil mencari foto pak Bagus yang bertebaran di mesin pencari Google, buat
mastiin aja.
“Pokok
orangnya ganteng pakai kacamata sukanya pakai topi berarti bener.”
#saya
Kirim Foto hasi pencarian. Sambil dikasih tanda panah.
“nah…betul
sekali” pungkasnya membenarkan.
#icon
menutup mulut aja balasanku hahhaaa lha bingung
Bisa banget yak kebetulan macam begitu … jebul ternyata saya nge-fans piayi Banguntapan. Hihiihhii…
Akan menjadi nilai sendiri apabila proses dinikmati…soal hasil tak perlu halusinasi…
- LR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar