Mengawali catatan
kecil-kecil yang semoga nanti akan sempat saya tulis dalam blog pribadi saya
ini. Bagaimanapun karena saya bukan ahli merangkai kata, jadi ketika melihat
hal yang menarik seketika ingin ditulis sering sekali merasa malas didukung
dengan kalimat penundaan “pokoknya nanti” dan akhirnya lupa pun sengaja dilupakan.
Macam-macam saja alasannya untuk tidak jadi menuangkan hal-hal menarik yang
terlewati dalam sebuah catatan. Nitip ya....:)
Ketika bertemu dengan masyarakat desa yang amat berkesan
adalah mereka tak memiliki kamar mandi di setiap rumah tetapi mereka mampu mencukupkan
kesahajaan mereka demi keperluan orang lain.
Kesederhanaan mereka adalah kesempurnaan kami. Bahkan kami
adalah orang lain yang sama sekali belum dikenal sebelumnya.
Mereka tak memiliki ilmu yang tinggi tetapi mampu menggapai
ukuran rasa yang amat berderajad.
Mereka adalah pemenang dengan rasa syukur dan narimo ing pandum (menerima
pemberianNYA).
Sangat jauh dari yg pemilik segala tapi suka kelupaan dengan
kata terimakasih yang murah dan sepele.
(bukan bermaksud membandingkan dengan yang mengaku berilmu
tinggi atau sang pemilik segala benda tapi ini adalah pengingat bagi diri saya
yang mengaku KALAH)
Bawuran 29th November 2012
---